Setelah puas mengenyangkan perut, kami pun melanjutkan
perjalanan menuju Klenteng Sam Poo Kong. Di dalam Klenteng ini terdapat
mushola, sehingga kami pun melakukan ibadah shalat dhuhur di dalam mushola
klenteng Sam Poo Kong. Tarif masuk klenteng ini Rp. 5.000/orang. Klenteng ini
memiliki banyak pohon rindang, sehingga kita bisa berduduk-duduk di dalam sini.
Selain itu, areal di sekitar klenteng pun terjaga kebersihannya. Sebenarnya
kita bisa mengabadikan moment berfoto menggunakan baju khas China di dalam klenteng
ini, namun sayang kemarin anak saya tidur, sehingga kami tidak menyewa baju
tersebut.
Klenteng Sam Poo Kong
Selanjutnya, kami menuju kawasan
oleh-oleh di Jalan Pandanaran. Saya kira, kawasan ini serupa dengan Jalan
Malioboro di Yogyakarta, ternyata kawasan Jalan Pandanaran hanya menjual
oleh-oleh makanan khas Jawa Tengah saja. Kami mengunjungi toko oleh-oleh Djoe
untuk membeli sedikit oleh-oleh. Saya hanya membeli beberapa bungkus keripik
tahu, loempia (harga Rp. 11.000), dan tahu vacuum (harga Rp 40.000).
Kawasan Oleh-oleh
Jalan Pandanaran
Setelah puas membeli oleh-oleh di
Jalan Pandanaran, kami pun pergi ke daerah yang agak menanjak yaitu ke Pagoda
Avalokitesvara atau lebih dikenal dengan Pagoda Watugong (batu seperti gong
yang terdapat didepan pagoda). Masuk ke dalam Pagoda ini tidak dikenakan biaya
retribusi.
Pagoda Watugong
Berhubung belanja batik tadi pagi
masih ada yang terlewatkan, kami pun pergi menuju toko batik Lesmono di Jalan
Jend. Sudirman 138 (IG: BATIK_LESMONO). Harga batik di toko ini hamper sama
dengan Toko Batik Pendowo sebelumnya, disini tokonya lebih besar dan juga ada
jualan gantungan kunci sebagai oleh-oleh dari Semarang. Harga gantungan
kuncinya sekitar Rp. 8.000-15.000.
Toko Batik Lesmono
Puas menjelajah Kota Semarang
kami pun pulang menuju hotel. Hotel kami untuk malam terakhir di Kota Semarang
pindah di Simpang Lima Residance, karena agar mendekati kawasan simpang lima.
Hotel ini saya booking melalui traveloka, dengan harga Rp. 300.000. Untuk harga
hotel di Semarang mungkin hotel ini agak mahal ya, namun berhubung berada di
kawasan yang sangat strategis jadi saya anggap hotel ini cukup murah. Memang
ukuran kamar hotelnya tidak sebesar di MG Suites Maves Hotel, hotel ini hanya
terdiri dari satu tempat tidur dan kamar mandi. Ada fasilitas sarapan di hotel
dengan menu yang cukup memuaskan dan ada transportasi yang bisa mengantarkan
kami ke bandara.
Simpang Lima
Residance
Setelah puas membersihkan dan merebahkan
badan untuk melepas lelah sebentar, kami pun keluar untuk membeli makan malam
dan dilanjutkan jalan-jalan ke Kawasan Simpang Lima. Mumpung hari ini hari
terakhir kami pun semangat keluar kamar :D
Kami membeli makan malam di
warung Mbak Liem dengan menu soto ayam Kudus, warung mbak lin ini selalu rame
pengunjung, dari pagi hingga malam warung ini selalu buka. Harganya pun cukup
murah, dengan uang Rp. 8.000 kita bisa membeli satu mangkok soto yang rasanya
enak sekali. Selain soto ayam, kita pun bisa membeli sate telor puyuh, sate
jeroan, dan lain-lain.
Pondok Soto Kudus
Mbak Lin
Setelah kenyang menikmati soto
Kudus di Warung Mbak Lin, kami pun berjalan menuju kawasan SImpang Lima. Di
Kawasan ini banyak sekali food court tempat menjual berbagai jenis makanan.
Selain itu, ada juga beberapa toko yang menjual berbagai baju dan pernak-pernik
khas Semarang. Di toko ini barang-barangnya masih bisa kita tawar. Kami pun
menuju area sepeda Kawasan Simpang Lima dan menyewa satu unit Sepeda lampu dengan
tarif Rp. 20.000/putaran, yang menggowes sepedanya ya kita sendiri. Hehee..
selain penyewaan sepeda, disini juga terdapat banyak mainan mobil-mobilan aki
yang bisa kita sewa.
Kawasan Simpang Lima Semarang
Sekian cerita perjalanan kami di
Kota Semarang…. Semoga bermanfaat, dan Selamat berlibur di Kota Semarang.
Tugu Muda Kota Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar